Selasa, 17 Maret 2009

Legend Type

Legend Type adalah salah satu fungsi dalam program arcview yang berfungsi untuk menandai wilayah-wilayah (state) dalam suatu Negara terhadap parameter tertentu. Misalnya untuk menandai banyak tidaknya populasi pada masing-masing kota pada suatu Negara atau pun untuk menentukan perbandingan banyak tidaknya populasi wanita dan pria.

Berikut adalah jenis-jenis legend type:

Single simbol

Single symbol adalah salah satu dari legend type yang bersifat dasar, maksudnya adalah single symbol berfungsi untuk menandai kota-kota yang terdapat penduduknya.









Graduated color

Graduated color adalah legend type yang berfungsi untuk menandai dan sebagai pembeda masing-masing kota terhadap parameter tertentu. Disini saya menggunakan parameter pupulasi, sehingga tampak pada gambar dibawah ini perbedaaan banyak tidaknya populasi pada masing-masing wilayah. Terlihat titik warna pada gambar, disini pada titik yang menunjukkan warna terang menjelaskan bahwa populasinya tidak terlalu banyak dan titik yang menuju warna gelap menunjukkan populasinya sedang / padat.









Graduated symbol

Graduated symbol fungsinya tidak jauh beda dengan legend type graduated color, pembedanya hanya terletak pada symbol yang digunakan. Pada graduated symbol untuk menentukan padat tidaknya populasi menggunakan gradiasi ukuran pada symbol yang digunakan, pada gambar dibawah terlihat gradiasi symbol dari ukuran kecil hingga yang besar. Pada ukuran kecil menunjukkan populasinya tidak terlalu padat dan ukuran besar menunjukkan padatnya populasi.















Unique value

Unique value fungsinya hamper sama dengan single symbol, digunakan untuk menandai wilayah terhadap parameter tertentu. Kali ini parameternya adalah nama suatu wilayah, tampak pada gambar masing-masing wilayah berbeda warnanya semisal pada wilayah Mexico city yang ditandai dengan warna orange









Chart

Chart merupakan salah satu penanda dalam legend type yang berfungsi untuk membedakan banyak tidaknya populasi pada masing-masing wilayah. Tampak pada gambar perbedaan banyak tidaknya populasi terletak pada panjang pendeknya chart tersebut. Pada gambar terlihat kepadatan penduduk terpusat pada Mexico city.

Chart dapat pula digunakan sebagai pembeda parameter lainnya, seperti banyak tidaknya penduduk wanita atau penduduk berdasarkan warna kulit dan sebagainya.


Kamis, 12 Maret 2009

skala ordinal dan skala nominal

1. Skala Nominal

Skala nominal adalah skala mengelompokkan obyek atau peristiwa dalam berbentuk kategori. Skala nominal diperoleh dari pengukuran nominal yaitu suatu proses mengklasifikasian obyek-obyek yang berbeda kedalam kategori-kategori berdasarkan beberapa karakteristik tertentu.
Karakteristik data nominal adalah
1. Kategori data bersifat mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu kategori)
2. Kategori data tidak disusun secara logis
3. Tidak ada urutan, urutan tidak menunjukkan tingkatan
4. Tidak ada titik awal dan tidak ada perbedaan

Contoh:

Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan tidak diberi angka 2.


2. Skala Ordinal

Skala ordinal adalah jenis skala yang menunjukkan tingkat. Skala ini biasanya dipergunakan dalam menentukan ranking seseorang dibandingkan dengan yang lain. Contoh skala ordinal adalah nilai mahasiswa dalam bentuk huruf, A, B, C, D dan E.
skala ordinal memiliki karakteristik:
1. Kategori data bersifat mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu kategori)
2. Kategori data tidak disusun secara logis
3. Kategori data disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki

Selasa, 10 Maret 2009

Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta

Sistem Koordinat

Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Dalam matematik dan penerapan, sistem koordinat ialah sebuah sistem untuk memberikan jujukan terhingga nombor kepada setiap titik dalam ruang n-dimensi. "Nombor" biasanya bermaksud nombor nyata tetapi, bergantung kepada konteksnya, boleh juga bermaksud nombor kompleks atau unsur untuk medan yang lain.

Transformasi koordinat ialah penukaran daripada sebuah sistem kepada sebuah sistem yang lain untuk menghuraikan ruang yang sama. Dengan setiap bijeksi dari sesuatu ruang kepada diri sendiri, dua transformasi koordinat dapat dikaitkan:

  • koordinat-koordinat baru bagi imej untuk setiap titik adalah sama dengan koordinat-koordinat lama bagi titik asalnya (formula-formula untuk pemetaan merupakan songsangan formula bagi transformasi koordinat)

  • koordinat-koordinat lama bagi imej untuk setiap titik adlaah sama dengan koordinat-koordinat baru bagi titik asalanya (formula-formula untuk pemetaan merupakan songsangan formula bagi transformasi koordinat).

Sistem-sistem koordinat yang biasa digunakan

setengah sistem koordinat yang biasa digunakan adalah seperti yang berikut:

Sistem-sistem astronomi

Sistem-sistem koordinat yang kurang biasa

Sistem-sistem koordinat yang berikut mempunyai kegunaan khas. Kesemua sistem ini mempunyai sifat sistem koordinat ortogon, iaitu permukaan-permukaan koordinat bertemu pada sudut-sudut tegak.


Proyeksi Peta

Secara umum, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan peta. Proyeksi Peta adalah prosedur matematis yang memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi fisis bisa digambarkan diatas bidang datar (peta).

Klasifikasi dan Pemilihan Proyeksi Peta:

Menurut bidang proyeksi yang digunakan:

Proyeksi Azimuthal

Bidang proyeksi yang digunakan adalah bidang datar. Sumbu simetri dari proyeksi ini

adalah garis yang melalui pusat bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi

Proyeksi Kerucut (Conic)

Bidang proyeksi yang digunakan adalah kerucut. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah

sumbu dari kerucut yang melalui pusat bumi.

Proyeksi Silinder (Cylindrical)

Bidang proyeksi yang digunakan adalah silinder. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah

sumbu dari silinder yang melalui pusat bumi

Menurut posisi sumbu simetri bidang proyeksi yang digunakan

Proyeksi Normal (Polar)

Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bumi

Proyeksi Miring (Oblique)

Sumbu simetri bidang proyeksi membentuk sudut terhadap sumbu bumi

Proyeksi Transversal (Equatorial)

Sumbu simetri bidang proyeksi tegak lurus terhadap sumbu bumi

Ditinjau dari kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi

Proyeksi Tangent (Menyinggung)

Apabila bidang proyeksi bersinggungan dengan permukaan bumi

Proyeksi Secant (Memotong)

Apabila bidang proyeksi berpotongan dengan permukaan bumi

Menurut ketentuan geometrik yang dipenuhi

Proyeksi Ekuidistan

Jarak antara titik yang terletak di atas peta sama dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta)


Proyeksi Konform

Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di atas peta sama dengan besar sudut atau arah sebenarnya di permukaan bumi, sehingga dengan memperhatikan faktor skala peta bentuk yang digambarkan di atas peta akan sesuai dengan bentuk yang sebenarnya di permukaan bumi.

Proyeksi Ekuivalen

Luas permukaan yang digambarkan di atas peta sama dengan luas sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta)